Pages

Kamis, 16 Agustus 2012

MENCINTAI DAN MENERIMA APA ADA"NYA



Kisah Nyata ( Mencintai dan Menerima Apa Adanya )

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan. Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai. Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya. “Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan,” katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.
“Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita.
Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih
bahagia…..”

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.

“Aku akan mulai duluan ya”, kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman… Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir….. “Maaf, apakah aku harus berhenti ?” tanyanya.
“Oh tidak, lanjutkan…” jawab suaminya.
Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia.

“Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu”. Dengan suara perlahan suaminya berkata
“Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang…. “.

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya… Ia menunduk dan menangis…..

Siapapun kita, pasti kita ingin, orang yang kita cintai mau dan bisa menerima dan mencintai semua kekurangan2 kita dan mau dengan ikhlas, menerima kita apa adanya. Karena siapapun kita, kita adalah manusia biasa yang tidak sempurna dan pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan di sisi lainnya.

Dalam menjalin hubungan, kita tak perlu berpura-pura dan menutupi kekurangan kita hanya karena takut tidak sempurna di hadapan orang yang kita cintai. Karena jika orang yang kita cintai mengetahui hal ini, tentunya ia akan kecewa. Bukanlah lebih baik kita selalu tampil apa adanya, karena itu tidak akan membebani kita ? Sungguh, jika seorang pria atau wanita yang kita cintai, benar-benar tulus mencintai kita, maka tentunya dia akan dapat menerima kita apa adanya, dan mau menerima serta mencintai semua kekurangan2 kita.

Penerimaan dari orang yang dicintai sangat berarti, dan akan membuat seseorang merasa dihargai dan diakui keberadaannya. Penerimaan itulah yang akan membuat kita mampu menunjukan ketrampilan/bakat/potensi/kekuatan yang ada di dalam hidup kita.

Seseorang bisa bahagia menjadi dirinya sendiri, bila orang yang dicintainya mau dan bisa dengan ikhlas mencintai semua kekurangan2nya dan menerima dirinya apa adanya. Dampak penerimaan memang sangat luar biasa, penerimaan mampu mengubah kehidupan seseorang, penerimaan bisa membuat orang bangkit kembali dan melanjutkan hidup dengan lebih baik dari sebelumnya.

Penerimaan membuat orang menjadi kuat dalam menjalani hidup yang berat sekalipun. Penerimaan keadaan diri kita apa adanya dan mengetahui bahwa orang yang kita cintai mau dan bisa menerima serta mencintai semua kekuarangan2 kita, adalah kebahagiaan terbesar dalam cinta, percayalah…

Ikhlas.Ada orang yang pernah mengatakan,”Aku tidak tahu mengapa aku tetap mencintainya, meskipun dia telah membuat hal-hal yang tidak aku sukai.” Bisa jadi, orang itu telah mencintai orang yang dicintainya apa adanya, tidak pakai syarat dan alasan. Lalu bagaimana agar kita mampu mencintai seseorang apa adanya? Kunci pertama adalah ikhlas dan tulus, artinya kita benar-benar mencintai orang yang kita cintai tanpa syarat atau alasan. Percuma mencintai jika tidak ikhlas, karena akan membuat hati kita masih merasakan sesak. Ikhlas itu kunci untuk menjadikan hati kita seluas samudera, bukan selebar daun kelor.

Sabar. Mungkin, ada kalanya orang yang kita cintai, bersikap yang tidak sesuai dengan keinginan dan kemauan kita sehingga membuat kita kesal, maka disini diperlukan kesabaran, agar kita bisa memakluminya. Mungkin orang yang kita cintai itu belum mengerti jalan pikiran kita atau belum mengetahui apa yang kita mau dan apa yang kita tidak suka. Positive thinking dan persepsi yang baik-baik saja, karena tidak ada gunanya kalau pikiran dan hati kita berprasangka buruk

Bersyukur, Mencintai adalah karunia terbesar dari Allah. Mumpung rasa cinta dan kasih sayang belum dicabut oleh Allah dari hati kita, yuk.. kita bersyukur. Bersyukur karena telah mencintai orang yang yang kita sayangi, bersyukur atas pemberian rasa cinta dan kasih sayang dari-Nya, bersyukur karena hati kita tidak mati untuk mencintai. Sahabat2ku, rasa cinta dan kasih sayang yang hadir di dalam hati kita sesungguhnya berasal dari Allah, Yang Maha Kasih, Maha Penyayang, maka hal tsb lah yang harus menjadi landasan, atau dasar kita mencintai orang-orang yang kita cintai. Bukan karena wajahnya, bukan karena materinya, bukan karena sifatnya, tapi karena Allah.

Kenali Kekurangan Yang Ada Pada Diri Sendiri. Bukan hanya orang yang kita cintai yang memiliki kekurangan tetapi diri sendiri pun memiliki kekurangan. Oleh karena itu sebelum menilai kekurangan orang lain, lihatlah kekurangan yang ada pada diri sendiri. Jika sudah mengetahui kekurangan diri sendiri, terimalah kekurangan itu. Dan jika sudah dapat menerima kekurangan diri sendiri maka dapat menerima kekurangan orang lain termasuk kekurangan pasangan.

Lihatlah Kelebihannya, karena orang yang benar2 mencintai tidak akan melihat dan mempermasalahkan kekurangan oarnag yang dicintainya. Jangan melihat kekurangan yang dimiliki orang yang kita cintai, tetapi lihat lah kelebihan yang dimilikinya dan jika sudah mulai ingat kekurangannya, coba ingat kelebihan yang dimilikinya.

Menerima Apa Adanya. Tumbuhkan rasa cinta setiap hari dan biarkan bersemi. Jika cinta semakin tumbuh, maka kekurangan yang dimiliki pasangan pun akan diterima dengan sendirinya. Karena cinta yang tulus adalah menerima apa adanya semua kekurangan2 orang yang kita cintai. Cintailah semua kekurangan2 orang yang kita cintai secara utuh apa adanya. Sungguh, tiada yang lebih membahagiakan seorang wanita, bila pria yang dicintainya, mau dan bisa mencintai semua kekuarangan2nya dan menerimanya secara utuh apa adanya.






tegal , 16.08.2012 pkl.23:00 wib
herrblank




.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar